Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Warga Meminta BPKP Mengaudit Proyek Transmigrasi Tempirai Selatan

Selasa, 11 November 2025 | November 11, 2025 WIB | 0 Views Last Updated 2025-11-12T05:59:59Z



PALI-samudraekpress.com||Salah satu masyarakat Desa Tempirai meminta Badan Pemeriksa Keuangan Provinsi (BPKP) untuk mengaudit pengerjaan proyek transmigrasi Tempirai Selatan, Kecamatan Penukal Utara, Kabupaten Penukal abab Lematang Ilir (PALI), Sumatra Selatan.


Hal ini, disampaikan warga inisial KM (37) salah satu warga setempat ke awak media ini, menurutnya ada beberapa poin pelanggaran pada konstruksi pembangunan proyek jembatan Transmigrasi Tempirai Selatan, dikerjakan oleh CV.malindo Perkasa, dengan Nilai kontak Rp.528.205.000.00, bersumber dari APBN.


Diduga para pekerja proyek melakukan pelanggaran Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3), tidak mengunakan helm dan peralatan Sefti lainya.


Padahal, K3 sangatlah penting dan utama dalam segala upaya untuk menjamin dan melindungi keselamatan dan kesehatan tenaga kerja di lingkungan kerja agar terhindar dari kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja. 


K3 merupakan upaya bersama antara pengusaha dan karyawan untuk menciptakan lingkungan kerja yang aman, sehat, dan produktif. 


Ia menilai, proyek ini penuh dengan kejanggalan, diduga serat dengan korupsi serta manipulasi yang diduga dilakukan oknum kontrak, Sabtu (8/11/2025).


"Menurut KM, selain tidak mengindahkan K3, pengerjaan proyek jembatan transmigrasi juga tidak mematuhi aturan lalu lintas, karena tidak ditemukan rambu-rambu, berupa sepanduk pemberitahuan ada pengerjaan proyek, juga tidak ada yang mengatur lalulintas jalan,"ujar KM.




KM, menduga yang lebih mirisnya lagi oknum kontraktor terindikasi curang dan korupsi, pada besi kerangka untuk pondasi jembatan hanya mengunakan besi pipa yang sangat tipis dan lembut.


"Kami meminta pada APH dan instansi yang terkait untuk turun kelapangan melihat langsung pengerjaan proyek tersebut.Kami juga menilai proyek ini minim pengawasan, sehingga oknum sesuka hati bermain, mengejar keuntungan besar tanpa memperhatikan kwalitas bangunan," tutupnya.


Sampai berita ini diterbitkan Kadisnakertrans, belum memberikan klarifikasi dan jawaban atas beberapa pertanyaan yang disampaikan melalui WhatsApp.(Tim)

×
Berita Terbaru Update